Juni 2013, Kota Bandar Lampung mengalami inflasi setelah dua bulan
sebelumnya mengalami deflasi. Semua kelompok pengeluaran (tujuh) memberikan
andil dalam pembentukan inflasi di Kota Bandar Lampung yaitu kelompok
transport, komunikasi, dan jasa keuangan memberikan andil sebesar 0,51 persen; kelompok
bahan makanan memberi andil inflasi sebesar 0,22 persen; dan kelompok
pendidikan, rekreasi dan olahraga sebesar 0,02 persen. Sedangkan kelompok
perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar; kelompok kesehatan; kelompok
sandang; dan kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau memberikan
andil inflasi masing-masing sebesar 0,01 persen. Perubahan harga pada tujuh
kelompok pengeluaran tersebut menyebabkan terjadinya inflasi di Kota Bandar
Lampung sebesar 0,79 persen.
Beberapa komoditi yang dominan memberikan andil inflasi diantaranya
bensin, angkutan dalam kota, beras, telur ayam ras, cabe merah, daging ayam
ras, bahan bakar rumah tangga, ikan kembung segar, celana panjang jeans, dan
pisang.